peristiwa yang telah "disamakan" dengan peristiwa Ibrahim adalah salah satu dari alasan pembenaran tragedi pembunuhan oleh berbagai pelaku pembunuhan yang berlatar belakang mencari kesaktian. dengan dasar pernah bermimpi diperintah membunuh seseorang, akal para pelaku tak berfungsi lagi. hanya nafsu yang mendorong mereka untuk segera melakukan suatu pembunuhan.
kalau kita lihat memang memiliki persamaan antara peristiwa penyembelihan Ibrahim dengan peristiwa pembunuhan yang kami jelaskan tadi, yakni sama-sama bersumber dari mimpi-mimpi yang mengilhaminya melakukan itu semua. sehingga dalam tulisan ini kami sedikit mencoba menguraikan titk-titik yang tidak sama antara 2 peristiwa tersebut.
- Ibrahim adalah seorang Nabi dan Rasul dan setiap perkataan Rasul adalah bersumber dari wahyu bukan dari hawa nafsu (QS. an Najm ayat : 3)
- mimpi seorang Rasul adalah termasuk dari mimpi yang dibenarkan, karena Rasul terhindar dari prilaku yang mencerminkan keburukan.
- mimpi yang dialami oleh Nabi Ibrahim terulang sebanyak 3 kali berturut-turut. sehingga tidak diragukan lagi oleh Ibrahim sebagai mimpi yang benar.
- Nabi Ibrahim telah diberi gelar oleh Allah sebagai "Kekasih Allah" dan tidak mungkin seorang kekasih mencintai 2 kekasih. dan kekasih utama adalah Allah, ketika Nabi Ibrahim dikarunia seorang anak beliau merasa gembira atas lahirnya anak yang telah ditunggu-tunggu lama, sehingga pada saat itu Beliau lupa akan kekasih Utama. Allah Maha Pencemburu bagi semua kekasihnya yang telah melupakannya meskipun sesaat. dan pada akhirnya Ibrahim diuji dengan penyembelihan Ismail. dengan ketulusan orang tua dan anak, Allah telah membalas dengan ditukarnya Ismail dengan hewan kurban
- Mimpi Ibrahim telah dipublikasikan kepada keluarganya terutama anaknya yang akan disembelih yakni Nabi Ismail.
peristiwa yang telah dialami oleh para pelaku pembunuhan yang peristiwanya agak mirip dengan peristiwa yang telah dialami oleh Nabi Ibrahim adalah tidak dibenarkan karena :
- mereka mengedepankan hawa nafsu, sebab manusia diberi oleh Allah 2 keistimewaan yakni Akal dan Nafsu sehingga jika akal itu mendominasi maka agung derajatnya, sebaliknya jika nafsu yang mendominasi maka rendah derajatnya. terbukti dari latar belakang pelaku pembunuhan yang kesehariannya jauh dari beribadah dan mempunyai rasa taqwa dalam sanubarinya.
- mimpi manusia pada umumnya adalah buah dari tidur, yang bisa-bisa syaitan dapat masuk ke dalam mimpinya. hal tersebut dapat terjadi jika seseorang sebelum tidur tidak melakukan suatu amal kebaikan atau berdzikir kepada Allah.
- manusia cenderung mengabaikan tata krama cara tidur yang benar menurut Agama Islam. Islam menganjurkan cara tidur yang benar, yakni : 1. sebelum tidur harus dalam keadaan suci, 2. melakukan wirid-wirid yang dianjurkan oleh Nabi, 3. tidak berbicara sedikitpun kecuali lantunan dzikir, 4. tidur dalam posisi seperti orang meninggal (Kakinya tidak mengarah ke kiblat)
semoga dalam perayaan Idul Adha tahun ini kita merahi lagi cinta Sejati Kekasih Utama yang telah lama terabaikan.
semoga bermanfaat,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar